Minggu, 04 Januari 2015

TULISAN- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - AGAMA DAN MASYARAKAT

AGAMA DAN MASYARAKAT


       Kekerasan yang dilatarbelakangi agama dengan kasus pelanggaran tersebut mencakup pemaksaan kehendak, main hakim sendiri, dan kekerasan. Misalnya didaerah dekat rumah dengan kasus yaitu penutupan secara paksa gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), penganiayaan terhadap kelompok Ahmadiyah, serta kaum Syiah. Akibatnya, Indonesia tak jarang dipandang masyarakat dunia sebagai gudangnya teroris.
       “Terkadang mungkin terdapat perbedaan pendapat meski seagama, tetapi tidak perlu sampai menggunakan kekerasan untuk mempertahankan pendapat. Untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya kasus kekerasan yang melibatkan kelompok masyarakat antar agama, Hikam berpendapat perlu diadakan lebih banyak lagi dialog antar umat beragama. Selain itu, perlu juga dilakukan edukasi untuk anak muda. Misalnya saja, dalam bentuk diskusi di kampus,disekolah dan dimana saja. Kurangnya rasa menghormati baik antar pemeluk agama satu dengan yang lainnya ataupun sesama pemeluk agama.
b) Adanya kesalahpahaman yang timbul karena adanya kurang komunikasi antar pemeluk agama.
c) Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
d) kurang memahami dan menghargai agama lain serta umat beragama lain;
e) kurang memahami dan menghargai hakekat dan martabat manusia;
f) kurang memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang universal, terutama cinta kasih;
g) Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
h) Fanatisme yang salah. Penganut agama tertentu menganggap hanya agamanyalah yang paling benar, mau “menang sendiri”, tidak mau menghargai, mengakui dan menerima keberadaan serta kebenaran agama dan umat beragama yang lain.
       Semua faktor-faktor tersebut penyebab utama dari konflik-konflik yang terjadi di Indonesia, namun disamping itu faktor dasar dari itu semua adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman dari nilai-nilai yang ada dalam agama masing-masing.

Kesimpulan:
1. Di Indonesia masih banyak terjadi konflik yang disebabkan oleh agama itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh kurangnya toleransi antar umat beragama karena masih merasa agama yang mereka anut adalah yang paling benar.
2. Di bebarapa daerah Indonesia masih terdapat organisasi masyarakat agama yang dominan di beberapa daerah Indonesia yang dapat menyebabkan timbulnya suatu keadaan yang merendahkan kelompok lain.
3. Banyak aturan-aturan baru dari suatu agama yang membuat rumit agama itu sendiri sehingga menimbulkan pertentangan dengan norma-norma yang ada, yang mengakibatkan konflik.
4. Penyebab utama terjadinya konflik agama adalah disebabkan oleh pengaruh kelompok agama itu sendiri yang sangat dominan di masyarakat serta kurangnya kesadaran dalam umat beragama. Selain itu agama juga menjadi alat bagi kaum elite tertentu untuk mempertahankan kekuasaannya.

TUGAS- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - AGAMA DAN MASYARAKAT

AGAMA DAN MASYARAKAT



     Agama merupakan salah satu prinsip yang (harus) dimiliki oleh setiap manusia untuk mempercayai Tuhan dalam kehidupan mereka. Tidak hanya itu, secara individu agama bisa digunakan untuk menuntun kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupannya sehari-hari. Namun, kalau dilihat dari secara kelompok atau masyarakat, bagaimana kita memahami agama tersebut dalam kehidupan masyarakat?.
         Menurut Prof. Dr. H. Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Agama membantu kita memahami beberapa fungsi agama dalam masyarakat, antara lain:

1. Fungsi Edukatif (Pendidikan). Ajaran agama secara yuridis(hukum) berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang yang harus dipatuhi agar pribagi penganutnya menjadi baik dan benar, dan terbiasa dengan yang baik dan yang benar menurut ajaran agama masing-masing.

2. Fungsi Penyelamat. Dimanapun manusia berada, dia selalu menginginkan dirinya selamat. Keselamatan yang diberikan oleh agama meliputi kehidupan dunia dan akhirat. Charles Kimball dalam bukunya Kala Agama Menjadi Bencana melontarkan kritik tajam terhadap agama monoteisme (ajaran menganut Tuhan satu). Menurutnya, sekarang ini agama tidak lagi berhak bertanya: Apakah umat di luat agamaku diselamatkan atau tidak? Apalagi bertanya bagaimana mereka bisa diselamatkan? Teologi(agama) harus meninggalkan perspektif (pandangan) sempit tersebut. Teologi mesti terbuka bahwa Tuhan mempunyai rencana keselamatan umat manusia yang menyeluruh. Rencana itu tidak pernah terbuka dan mungkin agamaku tidak cukup menyelami secara sendirian. Bisa jadi agama-agama lain mempunyai pengertian dan sumbangan untuk menyelami rencana keselamatan Tuhan tersebut. Dari sinilah, dialog antar agama bisa dimulai dengan terbuka dan jujur serta setara.

3. Fungsi Perdamaian. Melalui tuntunan agama seorang/sekelompok orang yang bersalah atau berdosa mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan Alloh. Tentu dia/mereka harus bertaubat dan mengubah cara hidup.

4. Fungsi Kontrol Sosial. Ajaran agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah-masalah sosial seperti, kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, kesejahteraan dan kemanusiaan. Kepekaan ini juga mendorong untuk tidak bisa berdiam diri menyaksikan kebatilan yang merasuki sistem kehidupan yang ada.

5. Fungsi Pemupuk Rasa Solidaritas. Bila fungsi ini dibangun secara serius dan tulus, maka persaudaraan yang kokoh akan berdiri tegak menjadi pilar "Civil Society" (kehidupan masyarakat) yang memukau.

6. Fungsi Pembaharuan. Ajaran agama dapat mengubah kehidupan pribadi seseorang atau kelompok menjadi kehidupan baru. Dengan fungsi ini seharusnya agama terus-menerus menjadi agen perubahan basis-basis nilai dan moral bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

7. Fungsi Kreatif. Fungsi ini menopang dan mendorong fungsi pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja produktif dan inovatif bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.

8. Fungsi Sublimatif (bersifat perubahan emosi). Ajaran agama mensucikan segala usaha manusia, bukan saja yang bersifat agamawi, melainkan juga bersifat duniawi. Usaha manusia selama tidak bertentangan dengan norma-norma agama, bila dilakukan atas niat yang tulus, karena untuk Alloh, itu adalah ibadah.

Tiga Tipe Kaitan Agama Dengan Masyarakat

        Agama memiliki tiga (3) tipe hubungan dengan masyarakat diantaranya ( menurut Elizabeth K. Nottingham ) 

1. Masyarakat Pedalaman

        Di dalam kehidupan masyarakat pedalaman agama masih berdasarkan kepercayaan sehingga mereka mengadakan berbagai upacara ritual karena mereka percaya dengan begitu mereka sudah memiliki agama.

2. Masyarakat Semi Industri

      Dalam masyarakat semi industri sudah lebih maju dari masyarakat pedalaman sehingga di masyarakat semi indutri sudah memegang agama sebagai kepecayaan dan sebagai pedoman dalam melakukan segala hal seperti berdagang.

3. Masyarakat Industri Sekunder ( Modern )

      Dalam masyarakat industri sekunder sudah banyak muncul teknologi canggih sehingga lebih mudah menolong kegiatan manusia, namun karena sudah banyak teknologi maka agama menjadi di "no duakan" sehingga kurangnya kepercayaan terhadap agama.




Referensi:
http://defanani.blogspot.com/2012/10/fungsi-agama-dalam-kehidupan-masyarakat.html
http://aji-pangestu.blogspot.com/2011/01/agama-dan-masyarakat.html

TULISAN- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - IPTEK DAN KEMISKINAN

ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) DAN KEMISKINAN


         Masalah dalam peristiwa ini adalah misalnya kita anak dari kalangan menengah kebawah menyelesaikan studi dengan gelar ahli dalam medis (kedokteran). Semua tak lepas dari dorongan spiritual dan material orang tua yang jerih payah untuk mewujudkan impian sang anak. Jelas bahwa ilmu pengetahuan yang dulu pernah di gapai semasa sekolah menghantarkan dia kini mejadi seorang yang begitu sibuk dengan tanggung jawabnya kepada para pasiennya. Keahliannya yang didukung dengan berbagai alat medis sangatlah berguna untuk medukung alat dalam pekerjaannya, dari sebuah alat teknologi seperti stetoskop, dan lain-lain. Betapa sibuknya kita tidak peduli akan kondisi keluarganya sendiri di rumah terutama orang tuanya yang semakin bertambah usia dan beberapa penyakit menggerogoti orang tua kita. Dengan keterbatasan yang ada, orang tua yang lebih memilih untuk meminum obat-obatan yang di warung dengan alasan harga yang terjangkau, dan tanpa memperdulikan bahwa anaknya adalah seorang ahli kesehatan. 
         Melihat dari kasus tersebut terlihat bahwa ilmu pengetahuan dan alat teknologi belum seutuhnya dapat mengubah kemiskinan. Mungkin itu adalah sebagian contoh sederhana yang dapat kita temui di berbagai kalangan. 
         Kemiskinan menjadi suatu kebudayaan (culture of proverty) atau suatu subkultur yang mempunyai struktur dan way of life yang telah menjadi turun – temurun melalui jalur keluarga. Kemiskinan (yang membudayakan) itu disebabkan oleh dan selama proses perubahan sosial secara fundamental, seperti transisi dari feodalisme ke kapitalisme, perubahan teknologi yang cepat, kolonialisme, dsb. Obatnya tidak lain adalah revolusi yang sama dan meluasnya.  
           Kemiskinan di antaranya di sebabkan oleh struktur ekonomi, maka terlebih dahulu perlu memahami inti pokok dari suatu subjek dan objek, dan antara subjek – subjek komponen-komponen yang merupakan bagian dan suatu sistem. Maka permasalahan struktur yang penting dalam hal ini adalah pola relasi. Ini mencakup masalah kondisi dan posisi komponen (subjek-subjek) dari struktur yang bersangkutan dalam keseluruhan tata susunan atau sistem dan fungsi dari subjek atau komponen tersebut dalam keseluruhan fungsi dan sistem.

Pendapat: 
     Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat cepat dewasa ini. Banyak sekali penemuan-penemuan baru yang telah dirilis untuk mempermudah suatu pekerjaan. Begitu banyak orang yang terus menggali ilmunya untuk menciptakan sesuatu. Tetapi di lain sisi masih banyak orang bahkan tidak bisa membaca. Padahal sumber daya manusia yang dapat membantu mereka yang kurang beruntung tersedia sudah semakin banyak. Tetapi banyak dari mereka yang tidak peduli dan fokus terhadap dirinya sendiri. Pemerintah juga kurang memberi kebijakan yang berarti yang baik bagi masyarakat modern maupun masyarakat tidak modern dengan kemiskinan yang dialaminya.

Kesimpulan:
             Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Terutama dalam perkembangannya yang semakin pesat dari tahun ke tahun. Masyarakat mau tidak mau harus mengikuti perkembangan yang ada demi kemudahannya dalam beraktifitas, tetapi faktor penybaran perekonomian yang tidak merata menyababkan hal-hal yang ingin dicapai tidak dapat berjalan dengan maksimal.

TUGAS- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - IPTEK DAN KEMISKINAN

ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI (IPTEK) DAN KEMISKINAN


          Kemiskinan sering sekali dikaitkan dengan ilmu pengetahuan. Banyak orang yang menilai bahwa orang yang miskin itu berarti orang yang memiliki ilmu pengetahuan yang kurang sehingga mereka tidak mampu untuk mencapai penghasilan yang banyak, atau bahkan ereka cenderung malas untuk bekerja.
         Hal ini juga berkaitan dengan kebijakan-kebijakan baru yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak orang yang terus menerus menggali ilmu utuk dapat menciptakan sesuatu yang baru dan mempermudah pekerjaan individu atau kelompok. Tetapi tanpa sadar memiliki dampak negatif bagi kalangan masyarakat tertentu. Sehingga menyebabkan perekonomian yang tidak merata.

Ilmu Pengetahuan 
         Ilmu atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya. 
      Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. 
         Jika dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Secara umum, Ilmu pengetahuan merupakan suatu pangkal tumpuan (objek) yang sistematis, mentoris, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. 
        Jadi ilmu pengetahuan adalah sebuah dasar atau bekal bagi seseorang yang ingin mencapai suatu tujuan yang diharapkannya. Tanpa ilmu pengetahuan, manusia tidak bisa mencapai apa yang diinginkannya. 
       Ilmu pengetahuan memberikan setiap manusia ilmu-ilmu dasar untuk melakukan sesuatu. Ilmu pengetahuan bisa dicari dimana saja, tidak hanya dari buku pelajaran saja. Tetapi ilmu pengetahuan juga bisa diambil dari berbagai sumber seperti koran, majalah, televisi, radio, komik sains, ataupun pengalaman seseorang bahkan dari kitab suci. 

Syarat-syarat ilmu pengetahuan:

- Objektif yaitu ilmu harus memiliki objek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya, tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya. Dalam mengkaji objek, yang dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, sehingga disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek peneliti atau subjek penunjang penelitian. 

-Metodis adalah upaya-upaya yang dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari kebenaran. Konsekuensinya, harus ada cara tertentu untuk menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari bahasa Yunani “Metodos” yang berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah. 

-Sistematis dalam perjalanannya mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu , dan mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga. 

-Universal yaitu kebenaran yang hendak dicapai adalah kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu). Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks dan tertentu pula. 

Teknologi 
        Teknologi berasal dari kata Bahasa Perancis yaitu “La Teknique“ yang dapat diartikan dengan ”Semua proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional”. 
        Teknologi dalam arti ini dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Hal mana juga memperlihatkan tentang wujud dari karya cipta dan karya seni (Yunani : “techne“) manusia selaku homo technicus. Dari sini muncullah istilah “teknologi”, yang berarti ilmu yang mempelajari tentang “techne” manusia. Tetapi pemahaman seperti itu baru memperlihatkan satu segi saja dari kandungan kata “teknologi”. Teknologi sebenarnya lebih dari sekedar penciptaan barang, benda atau alat dari manusia selaku homo technicus atau homo faber. Teknologi bahkan telah menjadi suatu sistem atau struktur dalam eksistensi manusia di dalam dunia. Teknologi bukan lagi sekedar sebagai suatu hasil dari daya cipta yang ada dalam kemampuan dan keunggulan manusia, tetapi ia bahkan telah menjadi suatu “daya pencipta” yang berdiri di luar kemampuan manusia, yang pada gilirannya kemudian membentuk dan menciptakan suatu komunitas manusia yang lain. 
      Teknologi merupakan “aplikasi ilmu” dan engineering untuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan memperbaiki kondisi manusia atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada beberapa aspek. 

Kemiskinan 
            Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup: 

-  Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar. 
- Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. 
-  Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. 

Penyebab Kemiskinan : 

- penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin; 

- penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga; 

penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar; 

-penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi; 

-penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial. 
       Meskipun diterima luas bahwa kemiskinan dan pengangguran adalah sebagai akibat dari kemalasan, namun di Amerika Serikat (negara terkaya per kapita di dunia) misalnya memiliki jutaan masyarakat yang diistilahkan sebagai pekerja miskin; yaitu, orang yang tidak sejahtera atau rencana bantuan publik, namun masih gagal melewati atas garis kemiskinan. 

Hubungan antara Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Kemiskinan 

           Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang tak terpisahkan dalam peranannya untuk memenuhi kebutuhan insani. Ilmu pengetahuan digunakan untuk mengetahui “apa” sedangkan teknologi mengetahui “bagaimana”. Ilmu pengetahuan sebagai suatu badan pengetahuan sedangkan teknologi sebagai seni yang berhubungan dengan proses produksi, berkaitan dalam suatu sistem yang saling berinteraksi. Teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan, sementara teknologi mengandung ilmu pengetahuan di dalamnya. 
         Ilmu pengetahuan dan teknologi dalam penerapannya, keduanya menghasilkan suatu kehidupan di dunia (satu dunia), yang diantaranya membawa malapetaka yang belum pernah dibayangkan. Oleh karena itu, ketika manusia sudah mampu membedakan ilmu pengetahuan (kebenaran) dengan etika (kebaikan), maka kita tidak dapat netral dan bersikap netral terhadap penyelidikan ilmiah. Sehingga dalam penerapan atau mengambil keputusan terhadap sikap ilmiah dan teknologi, terlebih dahulu mendapat pertimbangan moral dan ajaran agama. 
        Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan, tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sistem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan. 
        Dalam hal kemiskinan struktural, ternyata adalah buatan manusia terhadap manusia lainnya yang timbul dari akibat dan dari struktur politik, ekonomi, teknologi dan sosial buatan manusia pula. Perubahan teknologi yang cepat mengakibatkan kemiskinan, karena mengakibatkan terjadinya perubahan sosial yang fundamental. Sebab kemiskinan diantaranya disebabkan oleh struktur ekonomi, dalam hal ini pola relasi antara manusia dengan sumber kemakmuran, hasil produksi dan mekanisme pasar. Semuanya merupakan sub sistem atau sub struktur dari sistem kemasyarakatan.       Termasuk di dalamnya ilmu pengetahuan dan teknologi. 
          Rata-rata orang yang hidup di bawah garis kemiskinan belum dapat membaca maupun menulis. sedangkan salah satu cara memberantas kemiskinan adalah dengan ilmu pengetahuan. Dengan dapat membaca dan menulis, seorang pemulung sampah bisa berkesempatan mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dan menghasilkan banyak uang. Dengan ilmu pengetahuan, dapat merubah seorang pengamen untuk berpikir kreatif dan memulai membuka suatu usaha dengan memanfaatkan teknologi yang ada.



Referensi:


Ahmadi Abu, Drs. H . Ilmu Sosial Dasar : Mata Kuliah Dasar Umum. 2003. Penerbit : Rineka Cipta.

http://elearning.gunadarma.ac.id/

TULISAN- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT



      Sebelumnya saya belum mengalami masalah peristiwa seperti ini , salah satu peristiwa yang termasuk  integrasi dan pertentangan sosial adalah kasus Mesuji yang terjadi di lampung, kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia membuktikan suhu politik yang makin memanas serta kesejahteraan yang tidak dirasakan oleh rakyat.
      "Soal kekerasan negara dalam kasus Mesuji dan Bima yang merupakan dua contoh aktual, dari konflikagraria, dan sektor yang berhubungan erat dengan kesejahtaraan serta ekonomi rakyat,". Kekuasaan politik dapat mengatur keamanan negara ini, ucapan Presiden SBY untuk menuntaskan kasus-kasus di Indonesia, hanya sebagai politik kata-kata dan tidak ada buktinya. 
       "Kepemimpinan politik lah yang menentukan sejauh mana ketegasan kepolisian untuk mengatasi konflik yang ada di masyarakat Kasus-kasus seperti Freeport, Mesuji, Bima. SBY memang mengeluhkan soal-soal kekerasan namun, hanya berhenti pada politik kata-kata, termasuk aparat hukum sendiri,". Oleh sebab itu, katanya, kekuasaan politik dapat mengatur rasa aman negeri ini. Padahal, seharusnya kepolisian menjadi pelopor untuk memberikan rasa aman rakyat Indonesia, bukan sebaliknya.
      "Untuk itu kepemimpinan politik jadi faktor utama dalam keamanan dan dalam transisi demokrasi ini. Kepolisian,sebagai garda terdepan dalam soal keamanan masyarakat dan keamanan nasional sangat bergantung pada kepemimpinan politik saat ini,". Namun kenyataan yang terjadi saat ini adalah aparat kepolisian menjadi musuh para warga sekitar yang berada di Mesuji,bagai mana tidak,kekejaman yang tejadi di Mesuji,antara warga sekitar dan aparat keamanan sangat tidak beradap,dan pemerintah pun seolah-olah diam dan tak mau tau tentang kasus ini. 
        Dan akhirnya pun semua masalah ini di pertanyakan kepada pemerintah,langkah apa yang akan di ambil untuk menyelesailan maralah ini,pihak pabrik yang di dukung oleh aparat pemerintah yg tidak bertanggung jawab tidak akan mau menyerahkan tanah itu begitu saja,begitu pun warga sekitar yang tak akan mau meninggal kan tanah yg menurut mereka itu tanah warisan. Sekali lagi pemerintahlah yang harus turun tangan dalam masalah ini,melindungi rakyat yang tertindas dan menertibkan para aparat pemerintah agar bertindak yang semestinya.



TUGAS- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT

PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYARAKAT


PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTEGRASI MASYAKAT
          Pertentangan sosial adalahdi dalam masyarakat merupakan salah satu konflik yang biasanya timbul dari berbagai faktor-faktor sosial yang ada di dalam masyarakat itu sendiri. Pertentangan sosial ataupun konflik adalah salah satu konsekuensi dari adanya perbedaan-perbedaan dan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat misalnya peluang hidup, gengsi, hak istimewa, dan gaya hidup. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang menyebabkan Perbedaan Kepentingan.
          Kepentingan merupakan dasar dari timbulnya tingkah laku individu dan sifatnya esensial bagi kelangsungan hidup individu itu sendiri. Sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh individu di dalam manifestasi pemenuhan dari kepentingan tersebut.Secara psikologis ada 2 jenis kepentingan dalan diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan sosial/psikologis. Individu satu berbeda dengan individu yang lainya.
Berikut ini merupakan faktor perbedaan tersebut:
a. Faktor Bawaan
b. Faktor Lingkungan Sosial
         Kedua faktor diatas merupakan suatu contoh faktor yang dapat menimbulkan suatu perbedaan. Perbedaan disini dibedakan atas faktor bawaan yaitu suatu faktor yang memang timbul berdasarkan faktor perasaan ataupun bawaan seorang individu dalam menyelesaikan masalahnya. Faktor yang lainnya adalah faktor lingkungan sosial yang merupakan suatu faktor yang terjadi sangat dekat dengan lingkungan sekitar kita. Sebagaimana kita tahu, lingkungan merupakan suatu tempat pendidikan yang paling dekat dengan diri setiap individu yang dapat menentukan baik tidaknya seorang individu di dalam lingkungan sosialnya.

Prasangka, Diskriminasi dan Ethosentris
         Prasangka merupakan dasar pribadi seseorang yang setiap orang memilikinya, sejak masih kecil unsur sikap bermusuhan sudah nampak. Prasangka selalu ada pada mereka yang berpikirnya sederhana dan masyarakat yang tergolong cendekiawan, sarjana, dan pemimpin atau negarawan. Prasangka dan diskriminasi ini merupakan tindakan yang dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan dan bahkan integrasi masyarakat. Dalam kaitan dengan dasar kebutuhan pribadi, prasangka menunjukkan pada aspek sikap. Sedangkan untuk diskriminasi menunjukkan pada aspek-aspek tindakan.
Menurut Gordon Allproc (1958) ada 5 pendekatan dalam menentukan sebab terjadinya prasangka:
1. Pendekatan Historis
       Didasarkan atas teori Pertentangan Kelas yaitu menyalahkan kelas rendah yang imperior, dimana mereka yang tergolong dalam kelas atas mempunyai alasan untuk berprasangka terhadap kelas rendah. 
2. Pendekatan Sosio Kultural dan Situasional
         Meliputi mobilitas sosial, konflik antar kelompok, stigma perkantoran dan sosialisasi. 
3. Pendekatan Kepribadian
    Teori ini menekankan kepada faktor kepriadian sebagai penyebab prasangka (Teori Frustasi Agresi).
 4. Pendekatan Fenomenologis
    Ditekankan bagaimana individu memandang/mempersepsikan lingkungannya, sehingga persepsilah yang menyebabkan prasangka. 
5. Pendekatan Naive
       Menyatakan bahwa prasangka lebih menyoroti objek prasangka dan tidak menyoroti individu yang  berprasangka.
     Etnosentrisme merupakan sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan orang lain dengan menggunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Dan diajarkan kepada anggota kelompok secara sadar atau tidak, bersama-sama dengan nilai kebudayaan.
Stereotype merupakan suatu tanggapan dan anggapan yang bersifat jelek dan tantangan mengenai sifat-sifat dan watak pribadi orang/golongan lain yang bercorak negatif sebagai akibat tidak lengkapnya informasi dan sifatnya subjektif.

Pertentangan Sosial Ketegangan Dalam Masyarakat.
        Konflik (Pertentangan) cenderung menimbulkan respon-respon yang bernada ketakutan atau kebencian. Konflik dapat memberikan akibat yang merusak terhadap diri seseorang, anggota kelompok. Konflik dapat mengakibatkan kekuatan yang konstruktif dalam hubungan kelompok.
Ada 3 elemen dasar yang merupakan ciri-ciri dari situasi konflik:
1. Terdapat 2 atau lebih unit-unit atau bagian-bagian yang terlibat konflik.
2. Unit tersebut mempunyai perbedaan yang tajam (kebutuhan, tujuan, masalah, nilai, sikap dan gagasan).
3. Terdapat interaksi diantara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan tersebut.Terjadinya konflik bisa pada didalam diri seseorang, didalam kelompok dan didalam masyarakat.
Cara-cara Pemecahan Konflik :

1. Elimination
Yaitu pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik, diungkapkan dengan “kami mengalah”, “kami keluar”, “kami membentuk kelompok sendiri”.

2. Subjugation/Domination
Yaitu orang/pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang/pihak lain untuk mentaatinya.

3. Majority Rule
Yaitu suara terbanyak yang ditentukan dengan voting, akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.

4. Minority Consent
Yaitu kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan dan menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan bersama.

5. Compromise
Yaitu semua sub kelompok yang terlibat di dalam konflik berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.

6. Integration
Yaitu pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.

Golongan-golongan yang Berbeda Integrasi Sosial.
          Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi masyarakat dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupakan tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.

Bentuk Integrasi sosial
        Asimilasi yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli. Alkulturasi yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
 Faktor-Faktor terjadinya masalah sosial:

1. Faktor Internal: Faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, karena biasanya timbul           dari suatu perasaan yang dialami oleh seorang individu itu sendiri.
· Kesadaran diri sebagai makhluk sosial
· Tuntutan kebutuhan
· Jiwa dan semangat gotong royong

2. Faktor External: Faktor yang berasal dari luar diri individu itu sendiri, karena biasanya timbul dari     suatu masalah yang dialami oleh seorang individu itu sendiri di dalam lingkungan sosialnya.
· Tuntutan perkembangan zaman
· Persamaan kebudayaan
· Terbukanya kesempatan berpartisipasi dalam kehidupan bersama
· Persaman visi, misi, dan tujuan
· Sikap toleransi
· Adanya kosensus nilai
· Adanya tantangan dari luar

Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial.

1. Untuk meningkatkan Integrasi Sosial, Maka pada diri masing-masing harus mengendalikan perbedaan/konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
2. Tiap warga masyarakat merasa saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya.
     Integrasi Nasional.
           Integrasi Nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Selain itu dapat pula diartikan bahwa integrasi bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk menerapkan kekuasaannya di seluruh wilayah (Mahfud MD, 1993: 71).
·         Integrasi tidak sama dengan pembauran atau asimilasi.
·         Integrasi diartikan integrasi kebudayaan, integrasi sosial, dan pluralisme sosial.
·         Pembauran dapat berarti asimilasi dan amalganasi.
·         Integrasi kebudayaan berarti penyesuaian antar dua atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur kebudayaan (cultural traits) mereka, yang berbeda atau bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan yang selaras (harmonis).
·         Melalui difusi (penyebaran), di mana-mana unsur kebudayaan baru diserap ke dalam suatu kebudayaan yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur kebudayaan tradisional tertentu.

Pendapat:
          Pertentangan merupakan masalah yang sering terjadi di masyarakat. Pertentangan terjadi akibat banyak faktor yang memengaruhinya,seperti konflik dan persaingan. Di zaman sekarang ini,persaingan semakin sulit. Maka dari itu,hal ini sering menimbulkan pertentangan di masyarakat. Butuh integrasi yang benar agar pertentangan ini tidak terjadi terus menerus dan menimbulkan masalah baru di setiap negara.
          Negara Indonesia memiliki kemajemukan baik Suku Bangsa dan Kebudayaan, Agama, Bahasa, dan Nasional Indonesia. Kemajemukan ini harus dipersatukan atau diintegrasikan agar tidak terjadi perpecahan antar golongan-golongan tersebut. Tetapi pada saat ini terdapat beberapa masalah dalam mengintergrasikannya. Salah satu masalahnya adalah adanya tuntutan pengakuan atas wilayah-wilayah tertentu yang dianggap sebagai miliknya. Selain itu perbedaan agama, kebudayaan, dan suku juga menjadi pemicu sulitnya pengintegrasian. Beberapa masalah ini sebenarnya dapat disiasati dengan membentuk jaringan bagi kelompok suku agar antar kelompok dapat saling berkomunikasi, bertukar informasi, dan saling menerima saran dari kelompok lain. Adanya komunikasi ini juga dapat bermanfaat agar tidak terjadi prasangka diskriminasi.


Referensi:
http://elearning.gunadarma.ac.id/
http://wartawarga.gunadarma.ac.id

TULISAN- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - MASYARAKAT DESA DAN MASYARAKAT KOTA

MASYARAKAT DESA DAN MASYARAKAT KOTA



          Masalah peristiwa dalam masyarakat desa dan masyarakat kota dapat kita alami dan kita lihat misalnya seperti dalam lapangan pekerjaan, sebagian besar masyarakat pedesaan lebih tertarik untuk mencari nafkah di kota, karena di kota lebih luas lapangan kerjanya dari pada di desa, lain halnya masyarakat kota yang selalu memilih tempat liburan ketika ingin mendinginkan fikiran dan hati karena padatnya kehidupan di kota kebanyakan memilih berliburan di daerah - daerah pedesaan.

Kesimpulan:
     Jadi intinya, masyarakat perkotaan secara tidak langsung membutuhkan adanya masyarakat pedesaan, begitu pula dengan sebaliknya, masyarakat pedesaan juga membutuhkan keberadaan masyarakat perkotaan, meskipun keduanya memiliki perbedaan ciri-ciri dan aspek-aspek yang terdapat di dalam diri mereka. Keduanya memiliki aspek positif dan aspek negatif yang saling mempengaruhi keduanya dan saling berkesinambungan.

TUGAS- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - MASYARAKAT DESA DAN MASYARAKAT KOTA

MASYARAKAT DESA DAN MASYARAKAT KOTA



      Masyarakat perkotaan sering disebut urban community.Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Berikut ini adalah beberapa ciri yang menonjol pada masyarakat kota :

· Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.

· Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.

· Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.

· Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.

· Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada faktor pribadi.

· Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu.

· Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.

      Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuatsesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yang sangat kuat yang hakekatnya. Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :

· Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.

· Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.

· Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.

Aspek-Aspek Positif dan Negatif

      Beberapa aspek positif dan negatif dari masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah sebagai berikut :

· Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian,

· Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern.

· Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton.

· Di desa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan.

· Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota.

Hal – hal yang termasuk faktor pendukung antara lain :

· Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan.

· Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan.

· Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat.

· Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.

· Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ).

7.3 Perbedaan dan Hubungan antara Desa dan Kota

Perbedaan Desa dan Kota

      Ada beberapa ciri yang dapat membedakan antara desa dan kota. Beberapa ciri ini dapat membantu mengurangi kesulitan dalam menentukan apakah suatu masyarakat dapat disebut masyarakat kota atau masyarakat desa. Ciri-ciri yang dimaksud adalah sebagai berikut :

· Jumlah dan kepadatan Penduduk

· Lingkungan Hidup

· Mata Pencaharian

· Pola Interaksi Sosial

· Statifikasi Sosial

· Corak Kehidupan Sosial

· Mobilitas Sosial

· Solidaritas Sosial

· Kedudukan dalam hierarki Sistem Administrasi Nasional

Hubungan Desa dan Kota

       Desa dan kota dapat dikatakan memiliki hubungan yang erat. Hubungan ini terjadi karena adanya saling ketergantungan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Salah satu contohnya adalah kota yang tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur, daging, dan ikan. Selain itu, kota juga membutuhkan sumber tenaga kerja kasar yang biasanya diambil dari pedesaan karena mereka biasanya bekerja secara musiman. Biasanya jika musim tanam mereka bekerja di sawah dan pada saat menunggu masa panen mereka merantau ke kota.
      Tidak hanya dalam hal kebutuhan sehari-hari untuk masyarakat perkotaan, masyrakat pedesaan juga membutuhkan barang-barang dari kota seperti pakaian dan alat-alat pertanian. Kota juga menyediakan tenaga kerja untuk desa seperti tenaga kerja yang melayani di bidang kesehatan, elektronika dan alat transportasi.

Pendapat: 
     Dari pengertian dan ciri-ciri di atas terlihat beberapa perbedaan antara masyarakat kota dan masyarakat pedesaan. Hal ini dapat disebabkan dari pola pikir dan lingkungan tempat mereka tinggal. Orang kota pada umumnya terlihat seperti manusia yang lebih mementingkan kepentingan perorangan atau individu dapat terjadi karena faktor masyarakat kota yang banyak menghabiskan waktu dengan pekerjaannya di kantor. Waktu kerja yang panjang, dari pagi hingga sore bahkan ada yang sampai malam dapat menyebabkan kurangnya rasa sosialisasi antar individu. Sedangkan pada masayarakat pedesaan masih terlihat adanya rasa kekeluargaan karena ruang lingkup kehidupan mereka yang tidak terlalu luas seperti kota dan masyarakat pedesaan umumnya memiliki pekerjaan yang tidak terlalu memakan waktu banyak, sehingga mereka dapat bersosialisasi dan mempererat kekeluargaan antar masayrakat pedesaan tersebut.


Referensi:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/mkdu_isd/bab7-masyarakat_pedesaan_dan_masyarakat_perkotaan.pdf

TULISAN- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT



          Masalahnya berhubungan dengan kesamaan derajat, adalah suatu sifat yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat umumnya timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
    Kesamaan derajat itu merupakan sesuatu yang bisa dikatakan atau sesuatu yang selalu berhubungan dengan status. Kesamaan derajat terkadang dapat membuat seseorang merasa menjadi lebih berwibawa, dan biasanya orang yang mempunyai sifat seperti itu rasanya dia ingin selalu disegankan di sekitar atau di lingkungan tempat tinggalnya. Sifat yang seperti ini sangat tidak baik. Dalam hidup bertetangga kita jangan sampai mempunya sifat yang seperti itu, karena itu akan membuat hubungan antar tetangga menjadi tidak harmonis dan itu rasanya sangat tidak enak dan nyaman.
        Dalam hidup bertetangga kita harus selalu tanamkan prinsip bahwa apa yang kita inginkan harus sesuai dengan apa yang kita rasakan. Pelapiasn sosial bisa kita sebut sebagai sebuah urutan atau tingkatan, pelapisan sosial bisa dikatakan sama dengan kesamaan derajat, ke dua-duanya memiliki tali hubungan yang erat, karena kedua hal ini sangat berkaitan antar yang satu dengan yang lain, maka dari itu, semua atau sebagian orang yang mengkritik hal ini, karena bila tak mengkritik, orang itu bisa dikatakan akan keterlaluan terhadap semua hak dan kewajiban yang harus dibagi sama ratakan terhadap semua orang, tetapi semua itu kembali pada individual masing-masing atau pribadi diri kita, karena semua itu kita yang melakukan dan melaksanakan jadi kita juga yang akan rasakan jika kita biasa melakukan sesuai yang ditetapkan.
   Kemudian berhubungan antara pelapisan sosial dengan kesamaan derajat seperti didalam lingkungan kita sendiri, bagi orang yang memiliki lapisan sosial tertinggi di lingkungannya, maka orang itu juga akan mendapatkan sesuatu yang istimewa di masyarakatnya, seperti dihormati, dihargai, serta memiliki wibawa yang sangat tinggi, karena mereka memiliki tempat atau derajat yang sangat dihormati, tetapi semua itu kembali terhadap kepada individu. Masih banyak contoh lainnya, pelapisan sosial dan kesamaan derajat memiliki cangkupan yang sangat luas, kita akan temukan dalam mendapatkan pekerjaan, dalam memilih pasangan pun terkadang dilihat dari hal ini.

TUGAS- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT

PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT


PELAPISAN SOSIAL

        Masyarakat terbentuk dari individu – individu, dari individu itulah terbentuk suatu masyarakat heterogen yang terdiri dari kelompok – kelompok social. Dengan adanya kelompok social ini maka terbentulah suatu Pelapisan Masyarakat atau terbentuklah suatu masyarakat yang berstrata. Jadi Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat). Pembagian dan pemberian kedudukan yang berhubungan dengan jenis kelamin nampaknya menjadi dasar dari seluruh system social masyarakat kuno. Seluruh masyarakat memberikan sikap dan kegiatan yang berbeda kepada kaum laki-laki dan perempuan. Tetapi hal ini perlu diingat bahwa ketentuan-ketentuan tentang pembagian kedudukan antara laki-laki dan perempuan yang kemudian menjadi dasar daripada pembagian pekerjaan, semata-mata adalah ditentukan oleh system kebudayaan itu sendiri. Di dalam organisasi masyarakat primitive pun di mana belum mengenai tulisan, pelapisan masyarakat itu sudah ada. Terwujud dalam bentuk sebagai berikut :
1. Adanya kelompok berdasarkan jenis kelamin dan umur dengan pembedaan-pembedaan hak dan         kewajiban. 
2. Adanya kelompok-kelompok pemimpin suku yang berpengaruh dan memiliki hak-hak istimewa. 
3. Adanya pemimpin yang saling berpengaruh. 
4. Adanya orang-orang yang dokecilkan dinluar kasta dan orang-orang yang di luar perlindungan           hukum (cutlaw me).
5. Adanya pembagian kerja di dalam suku itu sendiri. 
6. Adanya pembedaan standar ekonomi dan di dalam ketidaksamaan ekonomi itu secara umum.

       Jika kita tidak dapat menemukan masyarakat yang tidak berlapis-lapis di antara masyarakat yang primitive, maka lebih tidak mungkin lagi untuk menemukannya di dalam masyarakat yang telah lebih maju. Di demokrasi-demokrasi yang modern pun juga terdapat hokum-hukum pelapisan masyarakat walaupun dalam kontinuitasnya menyatakan semua manusia adalah sama. Terjadinya pelapisan social terbagi menjadi 2, yaitu: 
Terjadi dengan sendirinya 
      Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyrakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu.
Terjadi dengan disengaja 
     Sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Di dalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang. 
Dan dalam system organisasi mengandung 2 sistem :

1. sistem fungsional 
2. sistem skalar

    Kesamaan derajat dalam istilah dibidang Kewarganegaraan adalah sama dalam arti tidak membedakan atau mengistimewahkan seseorang. Kesamaan derajat tidak dilihat dari orang itu memliki harta berlimpah atau tidak,karena di mata Tuhan semua sama saja,hanya dibedakan dengan kesempatan dan takdir dari masing-masing orang. Hendaklah kita saling membantu sebagai mahluk yang diciptakan menjadi mahluk sosial.Masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan uluran tangan kita,setiap manusia sama semua derajatnya, Mungkin banyak saat ini sikap saling memilih,oleh karena itu negara ini tidak berkembang,kini saatnya bukannya saling mendiskriminasi,tetapi saling melihat diri sikap dan perilaku kita.
         Mengenai persamaan hak ini selanjutnya dicantumkan dalam Pernyataan Sedunia Tentang Hak – hak (asasi) manusia atau Universitas Declaration of Human Right (1948) dalam pasal – pasalnya seperti dalam:

Pasal 1 : “Sekalian orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan hak yang sama mereka dikarunia akal dan budi dan hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan”. 

Pasal 2 ayat 1 : “Setiap orang berhak atas semua hak-hak dan kebebasan – kebebasan yang tercantum dalam pernyataan ini dengan tak ada kecuali apapun,seperti misalnya bangsa,warna,jenis kelamin,bahasa,agama,politik atau pendapat lain,asal mula kebangsaan atau kemasyarakatan,milik,kelahiran ataupun kedudukan”. 

Pasal 7 : “Sekalian orang adalah sama terhadap undang – undang dan berhak atas perlindungan hukum yang sama dengan tak ada perbedaan. Sekalian orang berhak atas perlindungan yang sama terhadap setiap perbedaan yang memperkosa pernyataan ini dan terhadap segala hasutan yang di tujukan kepada perbedaan semacam ini”. 

       Elite adalah suatu posisi di dalam masyarakat di puncak struktur-struktur social yang terpenting. Tipe msyarakat dan sifat kebudayaan lah yang menentukan watak elite. Mungkin di dalam suatu masyarakat biasanya tidak-tanduk elite merupakan contoh dan sangat mungkin seorang elite diharapkan dapat melakukan segala fungsi yang multi dimensi walaupun hal tersebut sulit dilakukan.
   Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spontan, yang dalam beberapa hal menyerupai crowd, tapi yang secara fundamental berbeda dengannya dalam hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperan serta dalam perilaku massal sepertinya mereka yang terbangkitkan minatnya oleh beberapa peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebagai diberitakan dalam pers, atau mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas.Hal-hal yang penting dalam massa.

Kesimpulan:
Dari bahasan di atas dapat di simpulkan bahwa setiap individu wajib untuk melakukan sosialisasi terhadap sesama anggota masyarakat lainnya untuk menciptakan taraf – taraf hidup yang teratur dan bahasan di atas juga menginformasikan bagaimana seharusnya seorang pemimpin bertindak, karena untuk menjadi seorang pemimpin bukan hanya untuk mensejahterakan diri sendiri tapi untuk mensejahterakan organisasi nya dan anggota yang ada di dalam organisasi tersebut.



Referensi:


http://elearning.gunadarma.ac.id/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id

TULISAN- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - WARGA NEGARA DAN NEGARA


WARGA NEGARA DAN NEGARA



           Masalahnya dalam hal perkawinan campuran antara negara asli indonesia dengan Negara Lain, dalam perundang-undangan di Indonesia, perkawinan campuran didefinisikan dalam Undang-undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, pasal 57 : ”yang dimaksud dengan perkawinan campuran dalam Undang-undang ini ialah perkawinan antara dua orang yang di Indonesia tunduk pada hukum yang berlainan, karena perbedaan kewarganegaraan dan salah satu pihak berkewarganegaraan Indonesia”.
    Persoalan yang rentan dan sering timbul dalam perkawinan campuran adalah masalah kewarganegaraan anak. UU kewarganegaraan yang lama menganut prinsip kewarganegaraan tunggal, sehingga anak yang lahir dari perkawinan campuran hanya bisa memiliki satu kewarganegaraan, yang dalam UU tersebut ditentukan bahwa yang harus diikuti adalah kewarganegaraan ayahnya. Pengaturan ini menimbulkan persoalan apabila di kemudian hari perkawinan orang tua pecah, tentu ibu akan kesulitan mendapat pengasuhan anaknya yang warga negara asing.
          Definisi anak dalam pasal 1 angka 1 UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak adalah : “Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan”.
         Dengan demikian anak dapat dikategorikan sebagai subjek hukum yang tidak cakap melakukan perbuatan hukum. Seseorang yang tidak cakap karena belum dewasa diwakili oleh orang tua atau walinya dalam melakukan perbuatan hukum. Anak yang lahir dari perkawinan campuran memiliki kemungkinan bahwa ayah ibunya memiliki kewarganegaraan yang berbeda sehingga tunduk pada dua yurisdiksi hukum yang berbeda. Berdasarkan UU Kewarganegaraan yang lama, anak hanya mengikuti kewarganegaraan ayahnya, namun berdasarkan UU Kewarganegaraan yang baru anak akan memiliki dua kewarganegaraan.

Pendapat:
         Menurut saya anak yang lahir dari orangtua yang memiliki kewarganegaraan berbeda dan masih di bawah umur memiliki dua kewarganegaraan, setelah ia beranjak dewasa maka saat itulah ia bisa menetukan pilihannya sendiri yang akan mengikuti kewarganegaraan salah satu dari orangtuanya.

TUGAS- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - WARGA NEGARA DAN NEGARA

WARGA NEGARA DAN NEGARA


        Negara merupakan suatu organisasi yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat atau kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasikan oleh lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kedaulatan sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. Contoh kasus seperti konflik Israel – palestina. Dimana kedua sisi memiliki pandangan yang bertolak belakang dan terdapat orang-orang dan kelompok-kelompok dari kedua sisi yang mengajurkan penyingkiran territorial total dari sisi lainnya, seharusnya setiap Negara memiliki pemerintahan yang kuat, adil, dan bijak sehingga tidak akan terjadi konflik seperti pada kasus tersebut. Tugas utama Negara:

1. Mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang bertentangan satu             sama lainnya

2. Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan bersama           yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan Negara

Unsur-unsur Negara:

Unsur konstitutif: 

1. Wilayah/ daerah : daratan, lautan, udara, wilayah ekstrateritorial

2. Rakyat
     Rakyat adalah kumpulan manusia yang hidup bersama dalam suatu masyarakat penghuni suatu negara, meskipun mereka ini mungkin berasal dari keturunan dan memiliki kepercayaan yang berbeda. Selain rakyat, penghuni negara juga disebut bangsa. Apabila suatu Negara tidak ada rakyatnya maka tidak bias disebut suatu Negara.

3. Pemerintahan yang berdaulat 
      Dalam arti luas, Pemerintah adalah gabungan dari semua badan kenegaraan (eksekutif, legislatif, yudikatif) yang berkuasa memerintah di wilayah suatu negara. Dalam arti sempit, Pemerintah mencakup lembaga eksekutif saja. Menurut Utrecht, istilah Pemerintah meliputi pengertian yang tidak sama sebagai berikut: Pemerintah sebagai gabungan semua badan kenegaraan atau seluruh alat perlengkapan negara adalam arti luas yang meliputi badan legislatif, eksekutif dan yudikatif. 

1. Pemerintah sebagai badan kenegaraan tertinggi yang berkuasa memerintah di wilayah suatu negara     (dhi. Kepala Negara). 

2. Pemerintah sebagai badan eksekutif (Presiden bersama menteri-menteri: kabinet). 

3. Unsur deklaratif : Pengakuan oleh Negara lain 
     Pengakuan de facto 
     Pengakuan de jure 

Bentuk Negara

1. Negara kesatuan 

      Pemerintah pusat memegang kedaulatan sepenuhnya, baik ke dalam maupun ke luar. Hubungan antara pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat dijalankan secara langsung. Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian pula dengan pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi dalam segala aspek pemerintahan. Ciri utama negara kesatuan adalah supremasi parlemen pusat dan tiadanya badan-badan lain yang berdaulat. Negara kesatuan dapat dibedakan menjadi dua macam sistem, yaitu:

1. Sentralisasi

2. Desentralisasi 

3. Negara Serikat

       Negara Serikat adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas beberapa negara bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Kendati negara-negara bagian boleh memiliki konstitusi sendiri, kepala negara sendiri, parlemen sendiri, dan kabinet sendiri, yang berdaulat dalam negara serikat adalah gabungan negara-negara bagian yang disebut negara federal. Setiap negara bagian bebas melakukan tindakan ke dalam, asal tak bertentangan dengan konstitusi federal. Tindakan ke luar (hubungan dengan negara lain) hanya dapat dilakukan oleh pemerintah federal.

Pendapat:
        Setiap Negara sudah di tentukan melalui batas batas Negara itu sendiri, Warga Negara dan Sistem pemerintahan yang ada jadi setiap Negara mempunyai karakteristik masing-masing untuk mewujudkan aspirasi warga Negara nya dengan tujuan dibentuknya suatu negara, melalui hukum setiap Negara mempunyai aturan untuk menjalani tindakan-tindakan yang merugikan setiap warga Negara nya. Dan melalui undang – undang setiap Negara mempunyai asas asas kemanusiaan dan menjadi pedoman bagi setiap warga negaranya.



Referensi:


http://wartawarga.gunadarma.ac.id

http://demografi.blogspot.com

http://elearning.gunadarma.ac.id/

TULISAN- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - PEMUDA DAN SOSIALISASI

PEMUDA DAN SOSIALISASI


       Pemuda dan sosialisasi adalah dua hal yang sangat erat berkaitan satu sama lain, karena pemuda mau tidak mau harus bersosialisasi dengan lingkungan sekitar nya. Sosialisasi dalam konteks pemuda adalah hal terpenting yang harus dijalani pemuda pemudi pada saat beranjak dewasa. Menurut saya, sosialisasi untuk pemuda bukan hanya sekedar untuk membaur dengan lingkungan, melainkan untuk mendapatkan informasi-informasi penting.
       Oleh karena pemuda-pemuda Indonesia sangatlah beragam jenisnya, maka akan terdapat pemuda yang pandai bersosialisasi dan pemuda yang kurang pandai bersosialisasi. Atau bahkan tidak mau untuk bersosialisasi.
        Pemuda yang mempunyai jiwa membara bagai api yang berkobar dan selalu mempunyai ide-ide yang cemerlang untuk membuat sesuatu yang baru akan lebih baiknya apabila didukung dengan sosialisasi yang memadai. Ide pemuda apabila dituangkan dan dilaksanakan akan membuat suatu bangsa menjadi lebih maju. Tetapi zaman sekarang banyak pemuda yang mempunyai ide-ide bagus masih binggung akan dibawa kemana dan akan digunakan untuk apa ide tersebut. Itu semua dikarenakan kurangnya sosialisasi untuk pemuda. Pemuda masih banyak bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman untuk bagaimana memperjelas langkah pemuda tesebut yang mempunyai ide-ide cemerlang. Kalau sudah demikian tinggal pemuda tersebut, ide apa yang akan dituangkan dan dipublikasikan. Dan pemuda tersebut akan berfikiran ide apa yang akan dituangkan dan dipublikasikan dan dengan langkah apa pemuda tersebut mempublikasikannya.
        Contohnya mahasiswa yang melakukan demonstrasi pada kebijakan yang di ambil pemerintahan sehingga timbul perubahan kebijakan. Dapat kita lihat bahwa demonstrasi merupakan cara pemuda dalam menyampaikan pemikiran – pemikiran atau ide – ide kepada pemerintah.
        Dari contoh ini dapat di simpul kan bahwa demo merupakan proses sosialisasi, proses sosialisasi yang dialami oleh para pemuda sangat rumit. Sehubungan dengan perkembangan individu pemuda itu sendiri dan dalam rangka melepaskan diri dari ketergantungan pada orang tua, maka pengalaman-pengalaman yang dialami kadang membingungkan dirinya sendiri. Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akna terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kepribadian seseorang tergatung dari segi susunan kebudayaan dan lingkungan sosial.
       Kesimpulannya adalah pemuda sangat berpengaruh pada perubahan pola fikir dalam kehidupan bermasyarakat. Karena pemuda sangat mudah bersosialisasi dah menghasilkan hal – hal yang positif maupun negatif. Semua ini tergantung padasusunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang dihadapi oleh seorang pemuda.

TUGAS- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - PEMUDA DAN SOSIALISASI

PEMUDA DAN SOSIALISASI


     Masa remaja adalah masa transisi dan secara psikologis sangat problematis, masa ini memungkinkan mereka dalam kondisi anomi; yaitu kondisi tanpa norma ataupun hukum, anomi muncul akibat keanekaragaman dan kekaburan norma, misalnya norma A yang ditanamkan dalam keluarga sangat bertentangan dengan norma B yang ia saksikan di luar lingkungan keluarga (Enoch Markum). 
       Golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda. Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengauh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi. 
     Sosialisasi diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh masyarakatnya. 

INTERNALISASI BELAJAR DAN SOSIALISASI 

       Ketiga kata tersebut memiliki definisi yang hampir sama dimana proses terjadinya melalui interaksi social. Internalisasi lebih mengarah pada norma-norma individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut. 
          Belajar lebih mengarah pada proses pembelajaran tingkah laku, yang sebelumnya tidak dimiliki sekarang telah dimiliki akibat proses pembelajaran tersebut. Sedangkan Spesialisasi lebih mengarah pada kekhususan yang telah dimiliki oleh seorang individu. Tindakan-tindakan yang diambil oleh masing-masing individu bisa dibagi menjadi dua yaitu tindakan positif dan negatif. Tindakan positif akan diambil jika antar individu saling mengharagai adanya norma-norma yang berlaku. Kalau tindakan negatif, akan diambil jika antar individu tidak mengutamakan norma-norma yang ada, seperti saling egois, berbeda pendapat, merasa derajatnya lebih tinggi dari individu lain, dan sebagainya. 
     Proses sosialisasi berperan penting bagi setiap individu. Proses sosialisasi merupakan penyesuaian diri. Dengan penyesuaian diri inilah orang dapat hidup dengan baik. Dimulai dari belajar social. Dimana individu akan belajar tingkah laku dan pola hidup yang diharapkan oleh orang lain maupun kelompoknya. Peran sosial merupakan pola-pola tingkah laku yang umum yang dilakukan oleh orang yang mempunyai posisi sosial yang sama atau sederajat. Sebagai contoh dimana orang tua yang berprilaku baik dihadapan anak-anaknya, tidak berbicara kasar yang akan menyakitkan hati anak-anaknya yang akan menjadi factor menyimpang bagi psikologis sang anak. Proses sosialisasi mengambil alih penting untuk masa depan para generasi muda. Seperti halnya untuk mahasiswa. Peranan sosial mahasiswa di masyarakat dapat diterapkan melalui program – program baksos (bakti sosial) biasa nya mahasiswa mengikuti suatu organisasi kepemudaan contoh nya melakukan aksi membagikan kebutuhan korban bencana alam atau kepada orang yang tidak mampu dengan memberikan kebutuhan sandang pangan papan dan untuk di masyarakat itu sendiri pemuda berperan aktif untuk mengikuti program – program yang ada di masyarakat itu sendiri dengan berperan aktif melakukan kerja bakti secara gotong royong. 

MASALAH GENERASI MUDA 

       Pemuda mempunyai potensi diri untuk merubah suatu tujuan bangsa untuk menjadi bangsa yang lebih baik baik dari bidang akademik, olahraga, dan lain-lain. Hampir rata-rata para pemuda lah yang mengharumkan nama bangsa, karena para pemuda lah merupakan para tunas muda untuk masa depan bangsa yang lebih baik. Namun terkadang adanya hal-hal yang menyimpang yang terjadi pada para generasi muda. Permasalahan umum yang dihadapi oleh generasi muda di Indonesia dewasa ini antara lain sebagai berikut : 
1. Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Dengan adanya pengangguran dapat merupakan beban        bagi keluarga maupun negara sehingga dapat menimbulkan permasalahan lainnya. 

2. Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan mental bangsa. 

3. Masih adanya anak-anak yang hidup menggelandang. 

4. Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpangan perilaku (Deviant         behavior). 

5. Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa kita       yang dapat merusak mental generasi muda 

      Oleh karena itulah, kita harus mengembangkan potensi para generasi muda untuk menyelamatkan dari permasalahan yang ada dengan menyaring para pemuda yang mempunyai bakat dan potensi diri yang ada karena di Indonesia ini sendiri masih sangat minim orang orang penting (pejabat) yang peduli akan potensi potensi muda yang terpendam. 

Pendapat
   Sebagai generasi muda kita harus pandai dalam bersosialisasi dalam hal yang positif untuk menyelamatkan bangsa dari masalah-masalah yang ada. Dan menjadi panutan bagi para generasi muda selanjutnya, karena pemudalah yang dapat membuat perubahan besar bagi suatu bangsa.



Referensi:
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/

TULISAN- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT



        Gejala sosial timbul dari kejadian abnormal yang sering terjadi di lingkungan sekitarnya. Hal tersebut dapat berasal dari dirinya sendiri,keluarga,dan juga lingkungan dimana ia berada. Semua masalah tersebut dapat diselesaikan atau diperbaikin dengan adanya pemahaman yang baik pada inti atau sumber dari masalah itu sendiri.
         Anak muda jaman sekarang, khususnya anak muda yang berada di kehidupan kota-kota besar di Indonesia. Dimana kecenderungan pergaulan para anak muda itu dinilai bermasalah karena sudah banyak menyimpang dari norma-norma ketimuran. Di dalam masalah anak muda sekarang ini,banyak hal yang sangat di sayangkan dalam pergaulannya. Saya akan menguraikan sebagian besar masalah yang di alami oleh anak muda saat ini. Sebagai contoh ialah : Seks bebas,narkoba,kehidupan malam,alcohol. Seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam, alcohol dan akibatnya.
        Seks bebas di dalam saat sekarang ini bisa di bilang melekat di dalam kehidupan anak muda saat sekarang ini. Seperti yang pernah saya dengar bahwa murid SD (Sekolah Dasar) sudah mulai belajar tentang seks, entah dari media internet maupun majalah-majalah porno. Dan banyak kasus yang di temukan bahwa anak SD pun sudah berani untuk berbuat seks. Dan dari hal tersebut bisa berkembang hingga mereka dewasa. Apa yang seharusnya dilakukan adalah perlunya bimbingan dari orang tua maupun dari pihak sekolah.Tanpaada bimbingan tersebut hal seks bebas bias sangat rentan sekali. Maka itu di perlukan bantuan dari segala pihak, orang tua maupun pihak sekolah.
       Narkoba adalah hal yang berkaitan juga dengan hal pertama yang saya bahas di atas, karena rasa keingintahuan dari anak-anak maupun remaja. Narkoba adalah zat yang sangat berbahaya karena bisa merusak generasi bangsa kita.Dan di perlukan pula bimbingan dari semua pihak.
       Kehidupan malam juga merupakan suatu kaitan dengan hal-hal di atas, karena berawal dari seks bebas,yg akhirnya bisa ke narkoba karena sangat mudah di dapat di dalam kehidupan malam,contoh seperti diskotik atau café-café.
       Alkohol adalah hal sangat rentan menyebabkan hal-hal di atas bisa terjadi,karena dengan alcohol bisa sangat mudah kita berbuat hal negative tanpa berpikir panjang. Akibat dari semua itu adalah rusaknya generasi bangsa kita.

Pendapat:
       Menurut pendapat saya, pergaulan bebas sudah melekat di kalangan remaja. Hal ini disebabkan karena faktor lingkungannya. Sudah banyak anak-anak muda zaman sekarang yang sudah ikut dalam pergaulan bebas baik itu pada narkoba, seks bebas atau pun yang lainnya. Pergaulan bebas bukan hanya merugikan diri sendiri tapi juga merugikan orang sekitar kita baik dalam keluarga maupun dalam masyarakat. Maka dari itu, mulai dari diri kita sendiri untuk menghindari pergaulan bebas dari kehidupan kita agar setiap perilaku dan tindakan kita bisa memberi contoh di keluarga maupun di masyarakat.

TUGAS- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT


INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT


        Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya “yang tak terbagi” yang artinya adalah suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu adalah seseorang yang tidak hanya memiliki peranan khas dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga memiliki kepribadian tersendiri. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu dalam bertingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga, yaitu: menyimpang dari norma, takluk terhadap kolektif dan mempengaruhi sekitar seperti halnya pahlawan ataupun pengacau. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yng menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya.
        Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi. Pertumbuhan berarti suatu perubahan yang menuju kearah maju dan menjadi lebih dewasa. Diantaranya terdapat beberapa factor yang mempengaruhi:
1. Pendirian Nativistik
2. Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
3. Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme
           Dimana tahap pertumbuhan dibagi menjadi 4, yaitu masa vital ( 0 – 2 tahun), masa estentik (2 – 7 tahun), masa intelektual ( 7 – 13/14tahun), dan masa social (14 – 21tahun).
         Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti (”nuclear family”) terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah : 
- Unit terkecil dari masyarakat
- Terdiri atas 2 orang atau lebih
- Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
- Hidup dalam satu rumah tangga
- Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
- Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
- Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
- Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.

2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Tugas-tugas Keluarga Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :

1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.

2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.

3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.

4. Sosialisasi antar anggota keluarga.

5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.

6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.

7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.

8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

Pendapat tentang keluarga 
        Kata keluarga berasal dari bahasa Sanskerta “kulawarga” yang berarti anggota. Dari bahasa sansekerta ini, keluarga memiliki pengertian lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Secara umum, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah kelompok yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Sehingga tanpa adanya keluarga kita tidak bisa hidup sendiri, manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa mengerjakan segala sesuatu sendirian, karena itulah keluarga merupakan peranan penting dalam kita tumbuh sebagai makhluk sosial.

Pengertian Masyarakat
      Kata masyarakat berasal dari bahasa Arab “musyarak” yang berarti suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Secara umum, masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.

Hubungan Antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat 

- Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan. Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.

-Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjunjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu.

Urbanisasi 
      Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota. Ajakan dari teman atau sanak saudara, informasi media massa, impian pribadi, terdesak kebutuhan ekonomi, dapat dijadikan alasan terjadinya proses urbanisasi. 

Pendapat Mengenai Individu, Keluarga, dan Masyarakat 

      Keluarga dan masyarakat tidak akan terbentuk jika tidak adanya individu. Dengan adanya perkembangan individu, maka terbentuklah keluarga. Individu, keluarga, dan masyarakat memiliki fungsinya masing-masing untuk menjalankan perannya, tetapi ketiga komponen tersebut memiliki hubungan yang cukup erat dalam kehidupan sosial. Seperti hubungan individu dengan keluarga. Masing-masing individu dalam keluarga memiliki hak dan kewajiban dalam berperan dalam suatu keluarga. Dan pada hubungan individu dengan masyarakat, sebagai makhluk sosial, ada baiknya hak masyarakat didahulukan daripada hak individu. Contohnya, jika ada kegiatan kerja bakti di lingkungan, ada baiknya kita ikut berpartisipasi dibandingkan harus mendahulukan acara pribadi kita seperti akan mengadakan rekreasi. Oleh karena itu, jika proses pembentukan individu dengan baik, maka akan terbentuk keluarga dan masyarakat yang baik pula.



Referensi:


http://elearning.gunadarma.ac.id/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/

http:/library.gunadarma.ac.id/

TULISAN- ILMU SOSIAL DASAR - 2ID12 - PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN

PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN



KEPADATAN PENDUDUK

            Akhir-akhir ini Indonesia mengalami suatu problem mengenai kepadatan penduduk, oleh karena itu suatu lembaga Pemerintah Non Departemen yang menaungi program ini adalah BKKBN. BKKBN yaitu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, badan ini lah yang bertugas melaksanakan tugas pemerintah dibidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera. BKKBN sendiri memiliki sebuah slogan yaitu “Dua Anak Cukup, Laki-Laki Perempuan Sama Saja”, program ini pernah mengalami kesuksesan pada masa Presiden Soeharto dan mendapatkan penghargaan Global Statement Award” dari Population Institute dari Amerika Serikat tahun 1988. Namun kepadatan penduduk sekarang tidak dapat terelakkan lagi, banyak lahan yang dahulu kosong atau daerah lapangan terbuka kini sudah dipenuhi oleh orang-orang yang bermukim.
        Program KB(keluarga berencana) dapta menurunkan tingkat pertubumhan penduduk di indonesia dalam beberapa tahun ini menurun, ini di buktikan oleh grafik data pertumbuhan penduduk yang di tunjukkan oleh google.
            Ini membuktikan bahwa program KB(keluarga berencana)yang buat pemerintah telah berhasil menekan pertumbuhan penduduk di indonesia. Dikatankan juga oleh Direktur pelapor dan Statistik Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)pusat, Rachmat Santoso. Kita ketahui bahwa dulu tingkat pertumbuhan penduduk indonesia pada tahun 1960 yang mecapai 2,2 %, trus meningkat mencapai 2,4% pada tahun 1970. Pada saat tahun 1990 pesentase pertumbuhan penduduk mulai menuru drastis 1,7% hingga tahun 2007 persentase pertumbuhan penduduk menurun menjadi 1,2%. Sesunggunya pertumbuhan penduduk meningkat karna angka kelahiran di indonesia sangat tinggi. Banyak penyebab yang membuat angka kelahiran meningkat. yaitu karna terjadinya penikahan dini oleh para remaja di indonesia Dan adapun keluarga berpendapat banyak anak banyak rezki, yang tidak dapat menekan kelahiran anaknya. hal ini yang membuat banyak angka kelahiran dan mempengaruhi pada pertumbuhan penduduk. dampak dari pertumbuhan penduduk yaitu:
• Kerusakan lingkungan
• Kemiskinan
• Kriminalitas
• Krisis pangan
• Krisi kesehatan
             Dampak kerusakna lingkungan adalah pencemaran sungai dan banyak nya hutan hilang untuk dibangun untuk tempat tinggal. Contoh penyebab pencemaran sungai karna pertumbuhan penduduk, misalkan apabila setiap rumah memiliki jamban. Sekitar 1 juta jamban di bangun tiap tahun nya pada jarak 10 meter dari sungai atau sumur.. Itu dapat mengotori sungai berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan, dan juga hilang nya hutan untuk dibangun tempat tinggal.
           Dampak kemiskinan dari pertumbuhan penduduk. Semaikn banyak penduduk, maka semakin banyak pula lapangan pekerjaan yang di butuhkan. Kita tahu sendiri kalau lapangan pekerjaan sangat terbatas, itu sebabnya banyak sekali penganguran menyebakan kemiskinan. Dampak dari kemiskinan adalah itu sendiri dapat terjadinya tindakan kriminalitas. Mereka yang pengangguran melilih mencari uang dengan merampok, menipu dan banyak yang lainnya. 
        Krisis pangan adalah sesuatu masalah yg pasti terjadi apabila jumlah penduduk meningkat.karna penduduk tidak tepenuhi nya prokduksi makan terhadap permintaan konsumen. Hal terjadi karna karna beberapa penyabab salh satunya faktor cuaca. Hal ini memungkinkan produksi pangan terganngu.
           Itulah dampak buruk dari pertumbuhan penduduk yang tinggi, oleh karna itu pemerintahsangat gencar melaksanakan program KB di indonesia. Berbagai cara telah pemerintah lakukan untuk mensejahtrakan masyarakatnya. Dan akhirnya program KB telah berhasil menekan pertumbuhan penduduk.